Header Ads


 

Breaking News

Operasi Pasar Murah

 

| Operasi Pasar Murah |


 Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalabahi, telah melaksanakan operasi Pasar Murah sejak akhir Maret 2022 silam untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok masyarakar selama bulan puasa atau Ramadhan 1443 Hijriyah bagi umat Islam, dan Hari Raya Paskah bagi umat Kristiani.

Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Perdagangan Disdag Kabupaten Alor, Yan Piter Lau,S.Sos., melalui stafnya, Eli, Kamis (7/4/2022) di ruang kerjanya.

Ia mencontohkan, pada bulan Desember Tahun 2021, dalam rangka menyongsong hari Raya Natal dan Tahun Baru, Disdag Kabupaten Alor bekerja sama dengan Bulog Kalabahi melaksanakan operasi pasar murah di Stadion Mini Kalabahi. Pasar murah tersebut selalu diserbu masyarakat karena menyediakan barang-barang, umumnya Sembako berkualitas dengan harga yang lebih murah.

Kali ini selama Ramadhan, maka pasar murah difokuskan pada lokasi-lokasi yang menjadi sentra warga Muslim, sehingga pekan lalu pihaknya sudah melakukan operasi pasar di wlayah Kecamatan Alor Barat Laut dan Kecamatan Kabola.

Menurut Eli, selama satu tahun, Disdag Kabupaten Alor bekerja sama dengan Bulog Kalabahi melaksanakan opersi pasar murah selama dua kali, menjeleng Natal dan Tahun Baru dan menjelang Ramadhan yang juga biasanya berdekatan dengan hari raya Paskah bagi umat Kristiani. Barang-barang kebutuhan pokok yang disediakan selama pasar murah tersebut antara lain beras, telur ayam, terigu, gula pasir, minyak goreng. 

Menyangkut stok minyak goreng di pasaran yang dikeluhkan masyarakat belakangan ini, jangan sampai ada pedagang besar yang masih menimbun di gudang untuk kepentingan bisnis, Eli mengatakan bahwa pihaknya tidak punya kewenangan untuk mencari tahu di gudang milik para pedagang. Karena, lanjut Eli, belum ada Satgas Pangan di Kabupaten Alor saat ini yang dapat melaksanakan fungsi tersebut. Meski begtu, Eli memastikan bahwa kondisi pasar di daerah ini masih luar biasa, karena meski harga barang-barang naik, tetapi belum ada gejolak pasar.

“Harga barang-barang naik. tetapi gejolak pasarnya tidak ada karena yang terganggu hanya minyak goreng. Itupun harga minyak goreng yang bervariasi antara Rp 19.000/liter, Rp 22.000/liter dan Rp 24.000 /liter itu yang berjalan saat ini. Kita pantau, yang mereka inginkan dari pusat itu adalah harga di pasar, bukan harga di toko. Jangan sampai ada gejolak masyarakat, tetapi di Alor tidak terjadi gejolak  itu,”tandas Eli. (**)

Tidak ada komentar